“Hidup Susah” atau “Negara Ogah”?

Malam senin, 24 September 2007, di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pukul 21.30. Si bayi digendong oleh entah benar itu kakaknya atau orang lain. Sambil minum entah susu atau sekedar air putih di dalam botol. Menghirup udara dingin malam bercampur asap knalpot metromini, angkot, motor dan mobil pribadi. Si bayi kira-kira kurang dari 1 tahun. Dengan wajah tanpa ekspresi, si bayi yang digendong menjadi bagian dari banyak anak-anak yang ada di jalanan malam itu. Untuk mengamen atau mengemis.

Ada apa gerangan? sebegitu sulitkah hidup ini sehingga si orang tua tega melepas anaknya yang bayi itu malam hari di tengah udah dingin dan berpolusi? Di mana tanggung jawab si orang tua terhadap hak anak?

Di mana pula tanggung jawab negara terhadap warganya? Bukankah hakekat didirikannya negara ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat? Jika negara sudah ogah, bubarkan saja negara ini, dan biar jelas sekalian semua warga mengurus diri mereka sendiri dengan prinsip pasar bebas yang diagung-agungkan itu!

MENCIPTAKAN KOS-KOSAN YANG AMAN

Depok dewasa ini berkembang dengan amat pesatnya. Jika dahulu jalan Margonda masih terlalu sempit dengan pohon-pohon besar di kiri-kanan dan toko-toko yang masih jarang, sekarang jalan ini justru terlihat sempit dengan perkembangan di kiri dan kanannya. Jika dahulu hanya ada Mal Depok, Plaza Depok, dan beberapa pertokoan lainnya, sekarang Depok memiliki beberapa Mega Mal yang bahkan berdiri dalam waktu yang tidak jauh berbeda dan berhadap-hadapan. Sebut saja Depok Town Square, Margo City Square, dan ITC Depok carrefour-nya.

Dibangunnya kampus baru Universitas Indonesia di Depok dapat dikatakan pemicu utama perkembangan Depok seperti sekarang ini. Diawali dengan munculnya unit-unit usaha kecil seperti tempat foto copy, warung makan, warung telekomunikasi, warung internet, hingga munculnya kos-kosan atau hunian mahasiswa. Unit-unit usaha ini diselenggarakan umumnya oleh penduduk lokal, meskipun pada akhirnya dijadikan ladang usaha dengan investasi yang besar dari penduduk Jakarta. Melalui investasi yang serius, unit-unit usaha tersebut kini berkembangan sangat pesat dan semakin variatif. Meningkatnya kebutuhan akan hunian di depok bahkan menarik investor untuk membangun apartemen.

Akibat perkembangan ini, Depok berhadapan dengan sejumlah masalah. Continue reading “MENCIPTAKAN KOS-KOSAN YANG AMAN”